Mencari makna kehidupan bukanlah hal yang mudah, namun bukan pula hal 
yang sulit. Untuk menyikapi makna kehidupan, kita perlu memaknainya 
bukan hanya dengan akal sehat, namun juga hati yang bersih. Karena makna
 hidup hanya akan dapat dirasakan oleh orang-orang yang memiliki hati 
dan pikiran yang bersih.
        Bagi mereka yang memiliki hati dan pikiran yang kotor, akan sulit 
menemukan sebuah makna kehidupan tersebut. Makna hidup bukanlah hal yang
 secara wujud fisiknya terlihat ada, namun dia hanya dapat dirasakan 
melalui hati dan fikiran yang bersih.
        Dalam memperoleh makna kehidupan ini, setiap orang akan menemuinya 
dengan cara yang berbeda, ada yang melalui hal-hal yang menyenangkan 
ataupun melalui hal yang kurang mengenakkan. Semua itu telah diatur 
sendiri oleh Tuhan karena Tuhan ingin mengetahui sejauh mana kita dapat 
mengambil makna hidup itu melalui hal-hal yang Dia berikan kepada 
manusia.
        Setiap manusia tentunya akan berbeda-beda dalam mengambil makna 
kehidupan yang Tuhan diberikan. Makna hidup yang Tuhan berikan melalui 
ujian kesulitan biasanya dapat tergali sendiri oleh manusia. Namun, 
makna hidup ini tidak selalu tergali ketika manusia ditimpa kesenangan 
dan kemudahan karena di saat itulah biasanya manusia lupa untuk 
bersyukur dan berdoa. Lain ketika mereka mendapat suatu musibah, maka 
mereka akan banyak berdoa dan memohon.
        Hal inilah yang memang menjadi rahasia tersendiri bagi Tuhan bahwa 
kebanyakan kita biasanya lupa kepada Tuhan bila sedang mendapat 
kenikmatan dan kelimpahan. Namun, pada saat ditimpa kesulitan, manusia 
akan banyak mengingat Tuhan dan baru akan mendapat makna kehidupan itu 
sendiri. Makna hidup memang Tuhan berikan kepada setiap hamba-Nya agar 
hamba-nya tersebut memperoleh suatu pembelajaran yang baik dalam 
kehidupannya. Hal ini di berikan melalui caranya tersendiri dan 
disesuaikan dengan kadar kesanggupan setiap hamba-Nya.
        Pada saat menerima pemberian Tuhan inilah manusia banyak yang 
menyikapinya dengan berbeda-beda. Pada saat ditimpa kesulitaan banyak 
yang berdoa dan ingat kepada Tuhan, namun tak jarang pula ada yang 
berkeluh kesah dan menganggap Tuhan tidak adil, tidak sayang, bahkan 
yang paling parah ada yang mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada.
        Dan, bagi yang mendapat kesenangan, ada mereka yang bersyukur dan banyak
 mengingat Tuhan, namun tak jarang pula ada yang tidak bersyukur kepada 
Tuhan, bahkan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan pun tidak.
        Di sinilah kualitas keimanan seorang manusia akan teruji dan terlihat 
dengan sangat jelas, bagaimana mereka menyikapi ujian kehidupan yang 
 mereka hadapi.
Ternyata kebanyakan manusia justru menjadi lengah dan tidak ingat kepada
 Tuhan saat mereka sedang mendapat kesenangan dan kenikmatan. Karena 
mereka begitu sedang merasa asyik dengan kesenangannya, namun apabila 
mereka mendapat kesulitan baru mendekat dan banyak mengingat Tuhan. 
Ujian itu tidak melulu dikemas dalam bentuk kesulitan saja, namun ujian 
juga dikemas dalam bentuk kemudahan dan kesenangan.
        Gambaran di atas merupakan fenomena kehidupan yang memang benar-benar 
dialami oleh setiap manusia dan itu sudah menjadi sunnatullah kehidupan.
 Namun yang terparah dari itu semua adalah manusia yang tidak percaya 
dengan adanya keberadaan Tuhan, yaitu ketika mereka dilanda dan melihat 
ujian kehidupan yang sangat menyulitkan dan menyedihkan.

 
haha bagus mi ... kunjung2 ke blogg amboo
BalasHapusiyo lah len haha.. okeoke
BalasHapus